JAKARTA – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meminta Bupati Banggai, H. Amirudin untuk segera menginventarisir lahan lahan yang bisa menjadi bagian dari program Kementerian Pertanian. Amanat tersebut disampaikan saat melakukan audiensi Kamis (16/12) di Kantor Kementan RI, Jakarta.
Sebelumnya Syahrul mengatakan bahwa di Kementan itu tidak ada bantuan tapi program dengan skala ekonomi yang dihitung secara presisi, sehingga dalam jangka waktu tertentu semua pengeluaran bisa kembali.
“Saya tunggu laporan kesiapan Banggai, kita segera buat gugus tugas, minggu kedua dan ketiga Januari 2022 mulai lihat kondisi lapangan, awal Februari kita gerak,” katanya.
Mendapat tantangan Menteri Syahrul Yasin Limpo, Bupati Banggai Amir Tamoreka menjelaskan bahwa Kabupaten Banggai siap untuk menyediakan lahan pertanian.
“Insya Allah kami siap pak menteri. Kami segera siapkan lahan untuk program integrated farming di daerah Keles, sementara untuk program yang sifatnya reguler maksimun kita akan siapkan di dataran rendah. Kami pastikan siap menyambut gugus tugas Januari mendatang,” ujar Amirudin.
Bupati Banggai ini juga mengemukakan bahwa dirinya sangat konsen dengan pengembangan sektor pertanian didaerahnya. Karena itu sesuai dengan visi misinya.
“Pemerintahan kami, sangat konsen serta memberikan perhatian extra terkait pertanian Kabupaten Banggai, saya harap Secara Kuantitas dan Kualitas, Pertanian Banggai, lebih maju dan lebih baik kedepan, sehingganya kami berharap dukungan semua pihak dalam mewujudkannya,” terang bupati.
Dalam giat Audiensi tersebut juga di hadiri Waketum Partai Nasdem Ahmad H M. Ali, dan beberapa Dirjen Kementan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banggai, Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Banggai, dan Kadis Peternakan.
Fokus bahasan dalam pertemuan tersebut yakni prioritas program yang akan diarahkan langsung ke daerah khususnya Kabupaten Banggai.
Waketum Partai Nasdem H.M Ali yang membuka audiensi itu, menyatakan bahwa daerah-daerah di Sulawesi Tengah yang menjadi tempat berusaha perusahaan perusahaan besar harus menjadi penyuplai utama kebutuhan pangan mereka.
Utamanya Banggai, di daerah ini ada perusahaan gas, begitu pula Morowali dan Morowali Utara. Wilayahnya merupakan senta pengelolaan tambang Minerba.
“Kebutuhan makan mereka mestinya dipenuhi oleh hasil dari tanah disitu. Kepala daerah harus punya cara agar hasil rakyatnya dulu yang dibeli perusahaan, kekurangannya baru ambil dari luar,” tegas Ahmad M. Ali Waketum Partai Nasdem.**