ANWAR HAFID GUBERNUR SULTENG, JIKA … 

                  (bagian 2)
                    PENULIS :
               HANAFI SARO
       Seniman / pewarta politik
Pergerakan politik selalu memunculkan anasir sehingga prediksi-prediksi liar biarlah terus bergerak dinamis. Toh, ia tidak menjadi produk politik tabu.
Saya coba menjodohkan AH dengan nama-nama yang sudah saya sebutkan di tulisan awal (tentunya tanpa melupakan prediksi liar di luar sana).
 AH – IWAN LAPATA (IL)
Nama bupati Sigi ini sangat familiar di wilayah Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala). 2 periode yang hampir dilalui sebagai orang nomor 1 di bumi Mareso Masagena, harus membuatnya tidak bisa bertarung kembali di pilbup Sigi sehingga sangat memungkinkan bertarung di Pilgub 2024. AH memang belum intens mendekati IL tapi di beberapa kesempatan AH dan IL terlihat mesra. Keduanya tokoh muda dan visioner, keduanya pemimpin partai biru dan kuning (jika dipadukan menghasilkan warna hijau yang berarti keseimbangan dan kelahiran kembali). Mereka juga sudah memenuhi unsur keterwakilan Timur dan Lembah Palu. Prediksi liar yang berkembang, keduanya sudah “main mata”  ada benarnya, bahkan bisa menjadi pasangan ideal melawan incumbent. Lantas, apakah mereka bisa bersatu? jawabannya bisa iya bisa tidak tergantung deal politik yang dibangun dengan tidak melupakan lingkaran Oligarki. (saya akan membahasnya khusus poin oligarki). Keduanya bisa tidak berpasangan atau lari sendiri-sendiri jika dalam perjalanannya ke depan ada turbolency politik atau  kita sebut saja tsunami politik karena keduanya bisa berubah lempa kosong, joker cari par atau malah saho bebas hehehe ( meminjam istilah di luar sana).
AH – HIDAYAT LAMAKARATE  (HL)
Nama mantan sekprov dan calon gubernur Sulteng 2019 ini tidak boleh disepelekan. Ia matang di birokrasi. Muda dan energik.walaupun ia bukan pemimpin partai, namun dipastikan HL “anak emas” partai Gerindra Sulteng dan itu terbukti HL memakai perahu yang di nahkodai Longky Djanggola di suksesi 2019 silam. Sekarang, HL digadang-gadang berpasangan dengan Nilam Sari yang notabene ketua DPRD Sulteng. Kedua nama ini menjadi hangat dibicarakan di sudut-sudut kota. Lalu kenapa saya justru menjodohkan AH dan HL? Dalam teori politik, semua kemungkinan bisa terjadi tergantung situasi dan kondisi (sekali lagi, saya akan bahas mendalam di lingkaran Oligarki).
Beberapa hari ini, nama AH dan HL muncul kepermukaan. Entah hembusan ini benar atau tidak tetapi di politik itu sah saja. Orang pacaran saja  bisa pisah sebelum janur kuning melengkung hehehe, apalagi di dunia politik yang bisa berubah setiap saat. Hari ini kawan besok lawan yang ada hanyalah kepentingan. Jika pasangan ini berjodoh, komposisi Timur dan Lembah Palu juga terpenuhi. Mereka juga punya basic birokrat mumpuni. Tinggal garis tangan dan restu lingkaran Oligarki.
AH – RENDY LAMADJIDO (RL)
AH juga bisa dijodohkan dengan Rendy Lamadjido.  Kultur dan dinasti menjadi pertimbangan utama. RL pernah menjadi anggota DPR RI dapil Sulteng dari partai moncong putih. RL juga nyaris menjadi pemenang di kabupaten Touna. Ia produk  politik murni dan jangan lupa  kekuatan dinasti yang masih diperhitungkan masyarakat.
RL bisa menjadi pilihan alternatif AH bila terjadi kebuntuan politik.
AH – KASMAN LASSA (KL)
Sosok Kasman Lassa tentu tidak asing lagi di telinga kita. Bupati Donggala 2 periode ini  akan menjadi tandem AH yang layak diperhitungkan. Donggala merupakan kabupaten berpenduduk besar menjadi perhatian AH. Jika kolaborasi AH dan KL tercipta, ,tidak bisa ditampik keduanya sangat diperhitungkan di suksesi 2024. Ombak politik yang menerpa KL tidak membuatnya terhempas. Ia masih bisa tegak berdiri. Pelabuhan PAN bisa menggiringnya menjadi pendamping AH kelak.
Tentu prediksi liar ini masih dinamis seiring berjalannya waktu. Ia bukan produk atau label paten. AH dan bidak caturnya harus piawai melihat segala kemungkinan dan menempatkan ini sebagai planning A.  Konsolidasj partai menjadi syarat mutlak  majunya AH di bursa calon gubernur Sulteng 2024.2029. Jika semua berjalan mulus dengan sokongan partai dan deal politik tanpa hambatan Planning A bisa dijalankan. Bila tidak dioerlukan planning B. (BERSAMBUNG)

Show More
Back to top button