LUWUK – Dalam masa pemerintahan Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili (ATFM) kedua pemimpin Banggai ini terus mendorong inovasi hasil produksi tangkapan nelayan tradisional menuju ke proses industrialisasi. Hal itu dimaksudkan agar dapat mempertahankan kualitas dan nilai harga pasar yang memadai terhadap hasil produksi tangkapannya.
Gagasan ini terungkap saat menjawab pertanyaan panelis dalam ajang debat kandidat perdana calon bupati/wakil Pilkada Banggai 2024 yang diselenggarakan KPU setempat di Hotel Estrella Luwuk.
Dalam kesempatan itu ATFM disodor panelis dengan pertanyaan terkait seperti apa inovasinya dalam mendorong pengembangan sektor perikanan di daerah ini.
Menjawab itu tentu bukan lagi hal baru bagi calon petahana yang sudah bertugas kurang lebih 3 tahun sebagai pemimpin di daerah ini. Sebab program mendorong peningkatan sektor perikanan di Kabupaten Banggai sudah berjalan sesuai visi misi ATFM.
Menurut Amirudin bahwa berbagai kebijakan sudah di laksanakan diantaranya menyiapkan fasilitas sarana dan prasarana tangkap bagi para nelayan, mulai dari pengadaan perahu bermesin, alat pukat dan lainya sudah dikimplitkan. Dukungan itu terus berlanjut sampai saat ini.
Bahkan kata Amirudin, guna mempertahankan kualitas dan nilai jual ekonomis dari hasil tangkapan para nelayan, sudah teragendakan oleh mereka berupa program pembangunan sarana prasarana coldstorage di tempat-tempat potensi produksi perikanan.
Sendirinya pangsa pasar akan lebih terbuka luas, karena selain difasilitasi untuk berhubungan dengan pembeli berskala besar dari luar daerah juga tetap dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangsa pasar lokal.*