LUWUK – Secara nasional akhir-akhir ini kelangkaan minyak goreng cukup meresahkan masyarakat, karena memang merupakan bagian kebutuhan pokok, karena setiap masakan orang Indonesia selalu membutuhkan komuditi tersebut.
“Kalau saya sudah terbiasa hidup tanpa minyak goreng. Karena saya pernah lama di Korea Selatan yang hidup memasak tanpa setitik minyak pun, karena itu adalah sehat”, ujar Bupati Banggai, H. Amirudin saat melepas keberangkatan gelaran Pasar Murah Mobile yang digagas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Dinas Perindusterian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banggai, Jumat (11/3) di Luwuk.
Uberan pengalaman pribadinya ini dapat disimpulkan sebagai motifasi bagi warga untuk tidak terlalu panik dengan kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini, sebab Pemda Banggai melalui TPID dan Dinasperindag telah berupaya menekan kelangkaan dengan menggelar pasar murah secara mobile untuk memenuhi kebutuhan tetsebut.
Tidak hanya minyak goreng, namun komuditi lain juga disiapkan guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
” Tidak hanya minyak goreng dan gas elpigi saja yang disediakan, namun bahan pokok lainya yang dianggap berpotensi mengalami kelangkaan telah disediakan dalam menghadapi Bulan Ramadhan nanti”, jelas Bupati Banggai.
“Saya sangat berterima kasih kepada Dinas Perindusterian Perdagangan yang telah melaksanakan pasar murah ini, semoga hal nanti dapat bermanfaat bagi masyarakat”, imbuh Haji Amir, sapaan akrab bupati yang dikenal dermawan itu.
Lanjut katanya, giat ini pula merupakan bagian dari upaya Pemda Banggai dalam rangka memproteksi adanya inflasi lokal pada kebutuhan bahan pokok masyarakat disaat memasuki Bulan Ramadhan.*