LUWUK – Bupati Banggai H. Amirudin menghadiri sekaligus membuka secara resmi Forum Group Diskusi (FGD) sosialisasi Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KKP3K) Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut dan Perairan disekitarnya.
Giat ini diselenggarakan oleh UPT. Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Banggai, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng. Kegiatan ini berlangsung (15/10) di Ruang Rapat Umum Kantor Bupati Banggai.
Bupati Banggai H. Amirudin mengucapkan syukur dan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemprov Sulteng dan segenap jajaran Dinas Perikanan dan Kelautan, yang telah memilih Kabupaten Banggai sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan ini. Serta ucapan selamat datang kepada Bupati Balut dan Bangkep.
“Potensi kekayaan alam kelautan dan perikanan Indonesia yang sangat melimpah merupakan investasi yang sangat berharga dan merupakan salah satu sumber penerimaan devisa negara dan daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian Indonesia yang akan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat” jelasnya.
Lanjut katanya bahwa disadari bersama kekayaan sumber daya alam sektor kelautan dan perikanan di Sulteng secara umum belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, sehingganya belum mampu memberikan kesejahtraan kepada masyarakat, khususnya masyarakat nelayan yang bermukim diwilayah pesisir, terangnya.
Bupati Banggai berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian regional maupun nasional.
“Tentunya selaku pimpinan daerah, saya mengharapkan rumusan program yang nantinya disepakati bersama dapat terlaksana dengan baik, sebagai solusi dalam upaya peningkatan tarap hidup dan kesejahtraan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan perekonomian regional maupun nasional”, tutup H. Amir sapaan akrab Bupati ini.
Sementara itu Kepala UPT. KKP3K Fonni Helmince mengatakan, kegiatan sosialisasi saat ini didukung pembiayaan dari Yayasan Tompotika Biodeversity Lestari, dan Yayasan Pemerhati Lingkungan sesuai yang tertuang dalam program yang tercantum pada surat perjanjian kemitraan.
“Sosialisasi KKP3K ini bersifat sangat mendesak, agar dapat diketahui secara luas oleh seluruh pemangku Kepentingan, bahkan seluruh masyarakat” terangnya.
Lanjut dikatakan, sosialisasi KKP3K Banggai, Banggai Laut, Banggai Kepulauan dan perairan disekitarnya, dapat dilaksanakan berdasarkan program yang tercantum dalam surat perjanjian kemitraan.
“Melalui kemitraan ini, telah dilaksanakan kegiatan rapid assesment di area XII yang dilaksanakan selama 10 hari, dan juga dilakukan rapid assesment di area VI dan VII Kabupaten Banggai”, jelasnya.
“Dari hasil kegiatan rapid assesment dapat disimpulkan bahwa pulau kecil berpasir putih, indah dan masih sangat bersih dapat menjadi modal pengembangan pariwisata. Untuk itu diperlukan dukungan semua pihak untuk melindungi areal ini dari kerusakan”, lebih lanjut Fonni mengatakan “selanjutnya dalam rangka mengurangi angka kemiskinan dan pengurangan angka pengangguran diharapkan desa pesisir dan pulau-pulau kecil dapat meningkatkan ekonomi melalui kegiatan: budidaya rumput laut, budidaya ikan, teripang, kepiting, wisata bahari, wisata mangrove, tambak garam serta penganeka ragaman pengolahan ikan. Kawasan konservasi KKP3K Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan sebagai taman laut perlu dipertahankan pada kondisi baik, dengan menjaga dan melindungi kawasan dari pengrusakan akibat kegiatan penangkapan ikan secara destruktive, monitoring secara berkala, patroli dan penyadartahuan” tutupnya.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Banggai Laut, Bupati Banggai Kepulauan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Sekda Banggai, Kadis Lingkungan Hidup, Ketua Komisi II DPRD, Kepala WILKER PSDKP Banggai, dan Dinas terkait. Sementara secara virtual di hadiri oleh Menko Maritim , Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP RI, serta para Camat.**
Sumber berita _(Mu’awanah/Bag. Prokopim SETDA Banggai)_