Demo Jokowi End Game, Gambaran Kepanikan

JAKARTA- Jokowi End Game yang merupakan tema dari perencanaan demonstrasi besar-besaran yang bakal digelar di Jakarta Sabtu (24/7), ternyata tidak dilakukan. Padahal seruannya beredar luas di media sosial. Sementara untuk meredamnya aparat TNI-Polri telah disiagakan di depan Istana negara dengan persenjataan lengkap.

Seperti yang dilansir melalui chenel yutube Forum News Network (FNN) pengamat politik, Rocky Gerung menilai, intelijen negara dan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) kecolongan menanggapi isu demo tersebut. Ini merupakan gambaran kepanikan.

“Saya kira ini intelijen kecolongan. KSP kecolongan, basinya itu. Jadi sebetulnya terlihat ada kepanikan, padahal hanya tes ombak doang, wahahaha”, ujar Rocky kocak.

Yang membuat heboh terkait isu itu adalah ketidakmampuan pemerintah untuk mendeteksi keadaan negara. Sementara mereka telah menanggapi serius terhadap isu yang hanya iseng belaka. “Jadi heboh, aparat ratusan diturunkan. Buzzer diturunkan untuk menuduh kiri kanan” ujar Rocky di FNN.

Dalam menjawab kembali tanggapanya pada presenter FNN, Rocky menalar, mungkin kekuasaan tidak punya pengetahuan, tentang kondisi para pendemo.

“Jadi para penjilat takut dengan keadaan. Padahal cuma keisengan dua tiga orang yang coba coba ngetes doang. Sebetulnya ini keadaan yang menguji psikologi massa,” ungkap Rocky lagi.

Tidak hanya intelijen dan KSP yang disindir Rocky. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD juga diembatnya.

Menurut dosen filsafat ini, Mafud kena prank dari mahasiswa, karena ia sudah menggelar konferensi pers dan mengancam para pendemo agar mematuhi protokol kesehatan. Saat itu beber Rocky, Mahfud MD dengan wajah serius menerangkan bahwa ini ada kelompok yang sengaja ingin mengacaukan dan kami akan tindak tegas.

“Kena prank lah si Mahfud MD, hahaha,” demikian sindirnya. Kembali Rocky berujar bahwa saat ini BEM Seluruh Indonesia lagi pada tertawa.*

Show More
Back to top button