Dinsos Bangkep Pastikan 55 Ribu BPJS Gratis Bisa Terkafer

BANGGAI.NET.COM. BANGKEP – Dinas Sosial Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) terus melakukan validasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk program bantuan sosial pemerintah di semua kementerian, termasuk salah satunya jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dikelola Kementerian Kesehatan untuk BPJS gratis.
Hingga kini, Bangkep sudah mencapai 55.764 untuk target yang ditentukan kouta pengusulan setiap Kabupaten dan Kota.
Kadis Dinsos Muh Amin kepada media banggainet.com, Senin (06/06/22) mengatakan bahwa untuk memasukan data masyarakat oleh desa ke data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) harus padan dengan nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar di Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) sebab data yang tidak padan dengan NIK di dukcapil, tidak bisa diberikan bantuan.

“Data yang belum padan ini harus dikeluarkan, BPJS gratis ini, dari Kemenkes sesuai penduduk Bangkep kita Kouta nasional dapat 54.347 jiwa, kemudian waktu ke Jakarta kita evaluasi langsung data di DTKS kemudian punya komitmen kalau kita mencapai 54.347 ribu itu dengan cepat maka kita boleh menambah kouta dan sampai pada bulan Mei kemarin saya menyampaikan data baru mencapai 55,764 sudah masuk di Pusdatin dan ini sudah konet dengan BPJS pusat,”ucap kadis.

Muh. Amin menekankan agar setiap Desa-Desa dalam memperifikasi data masyarakat bahwa benar benar termasuk kategori miskin sebab kata Dia, masi banyak ditemukanya data di DTKS yang sudah ekonomi menengah atas tetapi masi masuk kategori miskin.

“Desa dalam memasukan Data DTKS untuk menetapkan penduduk miskin kita akan evaluasi jangan sampai ada ekonominya sudah menengah ke atas tetapi berdasarkan kekeluargaan, pendekatan emosional tetap di masukan dalam data kemudian yang benar benar ekonomi miskin tidak masuk dalam data, inikan masalah besar,”tegasnya.

“Kemudian desa pun dalam memperifikasi data lama penduduk yang sudah masuk dari tahun 2015 sampai tahun 2017 sudah ekonomi ke atas agar bisa dikeluarkan dari data DTKS, selain itu juga ada yang sudah pindah tempat agar tidak terdapat data ganda dan meninggal dunia belum jga dikeluarkan dari data DTKS,”tambahnya.*
(Kus)

Show More
Back to top button