LUWUK- Para Aleg di Komisi 2 DPRD Kabupaten Banggai menyoroti terkait penyerapan anggaran tahun 2023 yang dianggap belum maksimal. Bahkan ada juga diantaranya yang menyentil kejelasan silpa 2022 sejumlah Rp.201 Miliar. Hal itu terungkap dalam Raker ( Rapat Kerja) komisi 2, Jumat (18/4/2024) di Gedung DPRD Banggai Teluk Lalong Luwuk. Dalam giat ini, pihak eksekutif Pemda Banggai menghadirkan semua jajaran OPD yang dipimpin langsung Wakil Bupati Banggai, Furqanuddin Masulili.
Menanggapi kritik tajam pihak legislativ itu, Furqan mengatakan, untuk realisasi anggaran yang disoroti dewan karena baru mencapai rata-rata 90%, tentu ada beberapa faktor yang menjadi persoalan sehingga serapanya dianggap terlambat.
Hal ini dikarenakan dalam pemanfaatan anggaran fisik maupun pengadaan barang dan jasa milik pemerintah ada mekanisme yang dilalui yaitu, proses lelang proyek (tender) bagi pihak penyedia barang dan jasa milik pemeritah.
Dalam mekanisme penunjukan mitra melalui proses tender yang dilakukan oleh pihak pengguna barang dan jasa melalui Unit Lelang Proyek (ULP), sudah barang tentu para pemenang kompetisinya akan mengsisakan anggaran dibawa 100% dari nilai plafon budgate proyek. Sehingga kata dia nilai belanjanya jelas tidak akan mencapai 100%.
Sekalipun demikian sisa anggaran yang tersisa dari adanya penawaran harga para kompetitor lelang itu, tetap akan pula digunakan untuk pemanfaatan lain sehingga, barulah nampak capaianya 100% dalam pemanfaatan anggarannya. Pemda Banggai pun sangat berharap agar percepatan penyerapan realisasi anggaran bisa terlaksanan sesuai target yang diharapkan, demikian Wabup.*/