NAMBO –ย Ketua Karang Taruna (KT) Kabupaten Banggai Irfan Bungajim kecewa karena rapat monitoring dan evaluasi (Monev) pengurus di tingkat desa dan kelurahan tahun 2021 Kecamatan Nambo banyak yang tidak hadir (absen).
“Jujur, kalau dibilang kecewa saya kecewa,” kata Ketua KT Kabupaten Banggai Irfan Bungajim.
Pasalnya, kegiatan yang di gelar diruang rapat Kantor Desa padungnyo pada Rabu sore (3/11), hanya dihadiri sebagian pengurus KT desa dan Kelurahan serta sebagian pemerintah desa dan kelurahan.
Padahal kata Irfan, kehadiran mereka berdasarkan surat perintah tugas Bapak Bupati Banggai H. Amirudin untuk monev dan menkonsolidasikan seluruh pengurus KT, agar bagaimana menselaraskan visi misi pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Banggai, Ir H Amirudin – Drs H Furqanudin Masulili dengan program-program mereka kedepan.
“Kehadiran kami disini berdasarkan surat perintah tugas bapak bupati untuk menkonsolidasikan seluruh pengurus dan tidak diseret ke persoalan politik.
Sehingga betul-betul karang taruna menjadi organisasi sosial atau menjadi lembaga pemberdayaan,” tandas Irfan.
Dengan nada tegas didepan pengeras suara dan peserta rapat, Irfan menyampaikan bahwa Bupati memerintahkan agar pelaksanaan monitoring, evaluasi dan konsolidasi segera diselesaikan.
“Beliau meminta pelaksanaan monev segera dilaksanakan, bulan desember harus sudah selesai,” ujar Irfan mengutip amanat bupati.
Lanjut dijelaskan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang monev, tapi juga sebagai sarana pertemuan untuk mempererat tali silaturrahmi sesama pengurus untuk kembali membangun koordinasi. Termasuk menjadi forum untuk memecahkan permasalahan KT di lapangan.
Mantan Ketua Pemuda Sulawesi Timur (Sultim) itu berharap kedepan kinerja pengurus KT bisa lebih meningkat lagi. Untuk terus membantu mengsuseskan visi, misi Bupati dan Wakil Bupati Banggai saat ini.
Ia juga mengajak pengurus KT untuk mencari terobosan dan ciptakan inovasi agar bisa mengubah wajah Kabupaten Banggai.
Pengurus KT sangat dekat dengan masyarakat, mereka tahu benar apa yang dikeluhkan dan dibutuhkan oleh generasi muda. Oleh sebab itu, KT haruslah membuat terobosan dan program kerja yang menyentuh langsung aspek paling krusial kehidupan sosial ekonomi generasi muda, demikian Irfan.* Apry