KEANENEHAN bernuansa mistik kembali terjadi di ruas jalan lingkar kompleks industeri Gas LNG yang menghubungkan Desa Babangbuyangge Kecamatan Kintom dan Desa Uso Kecamatan Batui Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.
Kejadian kali ini berupa penampakan semburan bola api yang mengejar mobil disaat tengah melintas di jalur tersebut.
Jumat 02.00 dini hari kira-kira sepekan sebelum Ramadhan, sebuah mobil rental Avansa wanah merah dikendarai Yudin (53) melaju normal dari arah Batui menuju Luwuk.
Konon posisi mereka sebelumnya mengantar penumpang dari Kota Palu menuju wilayah tersebut.
Saat sampai di Desa Uso kompleks industeri Hilir Gas perusahaan DS- LNG, supir mobil rental asal Palu yang baru pertama kali menjajal trayek di wilayah ini, sempat dibingungkan dengan arah jalan yang hendak dilaluinya, karena di area perusahaan tersebut terlihat ada dua jalur tikungan yang menuju arah Luwuk.
Kebetulan ada sepeda motor yang berpas-pasan dengan mobilnya, Yudin kemudian menanyakan jalur mana yang akan dilalui jika menuju ke Kota Luwuk.
Sementara oleh pengendara motor yang menuju Batui hanya menyampaikan jika kedua jalur itu arahnya sama karena nanti bersatu lagi pada jalur utama menuju Luwuk.
Hanya karena posisi cuaca bergerimis sehingga supir rental yang merasa tidak tega melihat lawan bicaranya itu kehujanan, dia tidak sempat lagi menanyakan jarak tempuh yang cepat diantara kedua jalur jalan itu.
Singkat cerita oleh Judin kemudian langsung mengiakan penjelasan pengendara sepeda motor itu seraya pamit dan berterimakasih atas petunjuknya.
Ketika beranjak untuk kembali melanjutkan perjalanan Yudin yang ditemani rekanya Arif (49) memilih menggunakan jalur tikungan pertama menuju jalan lingkar yang berjarak kurang lebih 12,4 Km dari Desa Uso ke Desa Babangbuyangge itu.
Beberapa saat mereka melaju kondisi rute masih dianggap baik-baik saja karena memang ruas jalan yang dilalui mobil mereka cukup lebar dan disisi kiri kanan dilengkapi dengan lampu penerangan jalan yang cukup memadai. Hanya saja memang sedikit banyak tikungan dan tanjakan, namun oleh mereka jalur ini tidak kalah bagusnya dengan jalan monitoring perusahaan yang awalnya dilewati saat ke Batui tadi.
Dari situlah baru mereka berdua sadar jika jalan yang dilalui saat kembali ini ternyata sudah jalur lain. Sekalipun demikian mereka tidak risau karena akan bertemu pada jalur utama menuju Luwuk sesuai penjelasan warga yang ditanyakan tadi.
Setelah berselang beberapa saat tepatnya di tanjakan Km 6 kondisi mobil mereka sedikit ngadat dibagian engine, sehingga tarikan mobil agak berat seperti ada muatan penuh di bagian belakang.
Dengan kondisi mobil yang jalan sedikit pelan, sesaat kemudian situasi dirasakan mereka berdua seperti ada kejangalan, dimana nuansa mistis mulai mengganggu perasaan sampai bikin merinding bulu kuduk.
Sekalipun demikian oleh keduanya berupaya menyembunyikan rasa aneh yang menghantui didiri mereka masing-masing.
“Konsentrasi di mobil terus sudah saya, jangan nanti Arif tau kalau sudah tidak enak perasaanku”, jelas Yudin dengan dialeg palunya.
Menurut driver berdarah kaili ini, nuansa mistik yang dialami di jalur tersebut sudah sering dirasakan saat melayani trayek di daerah lain, hanya saja hal itu tidak sampai memunculkan penampakan jelas dihadapan mata.
“Nanti di jalur LNG itu baru kulihat bola api bakejar mobil “, ujar Yudin meyakinkan.
Menurut dia dimobilnya itu ada fitur cctv yang terpasang di bagian belakang dan depan mobil, namun saat itu penampakan hanya terekam dengan jelas melalui camera belakang mobil, sebab penampakan bola api itu awalnya terlihat berada di sisi kiri jalan seperti diareal kebun ada kobaran api bekas batang pohon yang dibakar.
Saat mobil mereka melintas dan meinggalkan kobaran api beberapa jarak dibelakang, spontan terlihat api itu membentuk semacam bola menyala dan kemudian melayang seraya membuntuti mobil mereka.
” Kira-kira ada seratus meter kita di kejar terus”, bebernya.
Spontan saja Yudin menginjak kuat pedal gasnya berharap agar mobil secepatnya berlalu dari kejaran bola api itu.
Namun apa hendak dikata mobil tetap terasa berat untuk berlalu. Dengan situasi itu supir rental bersama rekanya tersebut berupaya untuk tetap berkonsentrasi sembari berkomat kamit membaca doa berharap pertolongan ilahi.
“Agak lama bola api itu baru hilang dari pandangan kaca sepion mobilku”, terangnya.
Penampakan aneh tu menghilang setelah mobil mereka menikung di jalur berlembah yang lampu jalan menyala. Karena sebelumnya di tempat penampakan itu, cuaca begitu gelap dan berkabut saat terkena cahaya senteran lampu mobilnya.
“Nanti ditikungan yang ada lampu mercury baru bola api itu hilang”, katanya.
Dari situ pula keanehan yang mereka rasakan kembali berubah normal, dimana mobil yang sempat berat tak bertenaga sudah terasa ringan dikemudikan, dan halusinasi mistik yang sempat merenggut didiri mereka berdua hilang dengan sendirinya. Situasi normal ini berlanjut hingga sampai dipersimpangan jalur utama menuju Luwuk dan pada akhirnya mereka sampai ditujuan dengan selamat.**