Kawal Bangkep Gelar Dialog Publik, Mengusung Tema “Antara Politik Uang Dan Harga Diri”

BANGGAINET.COM. BANGKEP – Guna mencegah politik uang di pemilu 2024, Komunitas Anak Muda Pengawal Demokrasi (KAWAL) Bangggai Kepulau (BANGKEP) menggelar dialog publik dengan mengusung tema “Antara Politik Uang Dan Harga Diri”.

Dialog publik tersebut dilaksakan, Sabtu (20/08/22) malam, bertempat di Desa Luksagu Kecamatan Tinangkung Utara Kabupaten Bangkep.

Kawal Bangkep menghadirkan dua pemantik yakni, Ketua Bawaslu Bangkep Supriatmo Lumuan S.Sos., M.SI dan Komisioner KPU Bangkep Riono Kansi S.P., MP serta di moderatori Idham Walid Apusing.

Ketua Kawal Bangkep Nasrul Adungka dalam sambutanya mengatakan, Kawal Bangkep memiliki program yakni, “Membangun demokrasi mulai dari desa” karna berawal dari desa dapat membangun demokrasi Banggai Kepulauan.
Kawal Bangkep, Lanjut Nasrul dengan mengangkat tema “Antara Politik Uang dan Harga Diri” sabab setiap kontestasi pemilu baik itu Pilek maupun Pilkada tak lepas dari politik uang, hal inilah dapat disandingkan dengan harga diri.

“Politik uang tak pernah lepas di setiap kontestasi politik dan sekarang sudah mendekati tahun politik, pasti sudah banyak pemodal yang mempersiapkan maharnya untuk merebut hati masyarakat, kita tahu bahwa di tahun 2017 dimasa pilkada begitu marak terjadi politik uang, sehingganya kawal Bangkep melalui dialog-dialog publik dengan masyarakat bisa mendapatkan solusi bahwa, politik uang merusak proses berdemokrasi kemudian harga diri seseorang bisa dinilai dengan uang,”ujar Nasrul sapaan akrabnya.

Pemantik Pertama Ketua Bawaslu Supriatmo Lumuan S.Sos., M.SI menjelaskan perbicangan tentang politik uang sudah menjadi kondisi impirik, sehingganya tema ini sangat baik di diskusikan tentang bahaya politik uang dan bagaiman efek langsung politik uang terhadap kehidupan sehari hari, maka menjadi harapan bahwa politik uang ini bukan hanya menjadi diskusi elit dan diskusi akademisi atau pun dosen yang akan meneliti namun politik uang ini sudah menjadi diskusi setiap kalangan.

 

 

“Kami dari Bawaslu mengapresiasi teman taman Kawal memilih tema ini, saya kira sudah banyak diperbincangkan atau di diskusikan dibanyak kalangan dan Bawaslu pun pernah mensosialisasikan tentang politik uang tapi saya kira ini masih sangat kontekstual dan juga menjadi kondisi empirik. Tema ini sangat baik di diskusikan, apakah tentang bahaya politik uang dan bagaimaa efek langsung politik uang terhadap kehidupan kita, hal ini akan menjadi harapan kita bahwa politik uang bukan hanya bukan hanya menjadi diskusi elit dan diskusi akademisi atau pun dosen-dosen yang akan meneliti, namun politik uang ini sudah menjadi diskusi setiap kalangan, baik itu anak” muda, orang” tua yang punya harapan dan keinginan untuk memperbaiki daerah ini,” jelasnya dihadapan peserta Dialog Publik.

Kemudian, Pemantik kedua Komisioner KPU Riono Kansi S.P., MP. menjelaskan bahwa sebagai penyelenggara pemilu membahas partisipasi masyarakat, pada pilkada tahun 2017 partisipasi mencapai 85 persen dan partisipasi tahun 2019 mencapai 89,3 persen artinya secara partisipasi ada peningkatan, secara kasat mata bisa melihat terjadi kenaikan masyarakat yang datang memilih ke TPS. Hal tesebut seharusnya bisa diukur bahwa peningkatan ini adalah kesadaran masyarakat, ataupun ada intimidasi dan mobilisasi masyarakat untuk memilih.

“Mari sama- sama dukung Kawal Bangkep tentang pendidikan politik uang, saya melihat prespektif politik uang ini dari sisi kami sebagai penyelenggara pemilu saya membahas partisipasi masyarakat pada pilkada tahun 2017 partisipasi mencapai 85 persen dan partisipasi tahun 2019 mencapai 89,3 persen artinya secara partisipasi ada peningkatan, secara kasat mata kita melihat masyarakat yang datang memilih ke TPS itu sudah sangat baik karna ada peningkatan yang signifikan. Jadi kami melihat dibagian pelosok pelok pun sudah melaksakan hak hak demokrasi yang baik. Jika tingkat partisipasi pemilu bisa kita ukur, apakah peningkatan ini adalah kesadaran masyarakat, atau ada intimidasi dan mobilisasi masyarakat untuk memilih namun mestinya harus melihat tanda tanda itu dan harus ada kajian, sebenarnya kita sudah melihat sebuah ukuran berdasarkan data data fakta di lapangan namun kita belum bisa secara detail menujukan bukti-bukti keterlibatan terakait politik uang,”terangnya.
“Kami dari KPU berharap yang hadir di ruangan ni kita bersepakat bisa paham dan melawan politik uang itu dalam menghadapi pemilu 2024,”tambah Riono Kansi.

Diketahui, hadir dalam kegiatan tersebut yakni Kaban Kesbangpol Bangkep sebagai perwakilan pemerintah daerah, Ketua dan Pimpinan Bawaslu, Komisioner KPU, Kepala Desa Luksagu, Sekdes Luksagu, Ketua BPD Luksagu serta Masyarakat desa Luksagu.

(Kus)

Show More
Back to top button