LUWUK – Masyarakat Desa Pongian Kecamatan Bunta menghadiri undangan DPRD Banggai guna mencari solusi permasalahan sungai Yang keruh akibat dari dampak eksploitasi Nikel yang diduga akibat adanya area pertambangan PT. Koninis Fajar Mineral (KFM) yang beroperasi di Wilayah Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Undangan pihak legislatifv ini adalah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi 2 yang juga melibatakan pihak perusahaan pertambangan Nikel PT.KFM. Gelaran RDP itu berlangsung, Senin (27/5/2024) di Gedung DPRD Teluk Lalong Luwuk.
Berbagai persoalan mencuat dalam rapat, dimana posisi masyarakat merasa termaginalkan oleh adanya intervensi investasi pertambangan yang hanya merusak intitas ekosistim lingkungan, kenapa tidak, sebab yang namanya pertambangan nikel pasti kerjanya menggali dan merusak intitas bukit dan membuat kubangan yang intinya, hanya mendatangkan dampak besar bagi masyarakat di sekitar area maupun ancaman terhadap masyarakat secara umum yang lalu-lalang di area jalur jalan Trans Sulawesi itu.
“ Air sungai di desa kami sudah keruh dan tidak layak lagi di konsumsi, padahal sebelum adanya kegiatan pertambangan KFM sungai kami jernih “, ujar salah seorang warga yang ikut RDP itu.
Sementara dalam kesempatan itu para Aleg yang hadir mendengarkan keluh kesah masyarakat ini diantaranya, Sukri Jalumang dari Partai Nasdem selaku ketua yang memandu rapat ini, kemudian ada juga Aleg dari Partai yang sama yaitu Sintje Najoan, Hanira Lasantu dari PDIP dan Sunarto Yinata dari Partai Hanura serta artini Akbar dan Hasman Balubi. Para Aleg yang hadir itu sesuai dengan data yang dikutp melalui okenesia.com.*/