
(dok foto istimewa)
Luwuk – Mendagri Tito Karnavian mengatakan, Pemerintah Kabupaten Banggai akan terus bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat karena, daerah ini memiliki realisasi pendapatan yang lebih kecil dibandingkan realisasi belanja. Kondisi tersebut memiliki risiko Pemkab Banggai jadi berhutang atau bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan ke Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, Sabtu (25/.9).
Sekalipun demikian Ia mendorong supaya Pemda Banggai segera memulihkan situasi dan kondisi perekonomian dan kapasitas fiskalnya dengan menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), mengingat potensi sumber daya alam yang terkandung di daerah ini cukup berlimpah. Selain itu kata menteri, perlu membuka kesempatan lapangan kerja bagi kalangan muda.
” Otomatis program kerja yang direncanakan di awal tahun tidak jalan, dan belanja juga pasti akan turun,” ujar Tito dalam keterangan persnya di Kantor Bupati Banggai.
Maka dari itu, Bupati dan jajaran Pemkab Banggai harus meningkatkan penguatan fiskal. Dengan cara membedah struktur PAD guna memenuhi target yang diinginkan.
Sementara itu pada bagian lain menteri juga menyentil terkait optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan peningkatan berbagai sumber ekonomi lainnya, juga termasuk didalamnya peran kreatifitas dan inovasi kepala daerah dalam menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah dalam mengatasi persoalan yang ada.
Dalam kesempatan tersebut menteri juga mengatakan jika status kepala daerah sebenarnya bukan hanya sebagai birokrat dan juga bukan hanya sebagai pejabat politik, namun harus memiliki kemampuan kewirausahaan.
” Tujuan otonomi daerah itu adalah ujungnya kemandirian fiskal,” katanya.
Untuk itu kemandirian fiskal ditandai dengan PAD yang lebih besar daripada transfer pemerintah pusat. Dari amatan menteri sendiri bahwa Kabupaten Banggai memiliki potensi luar biasa dalam upaya meningkatkan PAD. Sebab daerah ini kata menteri ada berbagai sektor potensial untuk perlu dikembangkan sekalipun itu di tengah masa pandemi ini. Diantara yang potensial dimaksudkan berupa, sektor pangan, kelautan, pertambangan Minerba, sektor Migas.
Sementara itu menyikapi investor yang berdatangan masuk di daerah ini menteri berharap, dalam membuka lapangan kerja bagi kaum muda di Kabupaten Banggai agar posisi mereka harus masuk pada jajaran management menengah keatas, jika perlu sampai pada direktur utamanya harus anak putera daerah, karena menurutnya itu yang diharapkan dalam memajukan daerahnya sendiri.**
(artikel ini telah termuat di www.mendagri.go.id)