LUWUK – Aspirasi kaum muda milenial dan Gen Z terus mengelinding layaknya bola salju yang meluncur dari bukit. Hal itu menyoal terkait pandangan mereka dalam meraih kesempatan pada posisi karir di ruang politik praktis lembaga legislatif Banggai.
Wacana ini menguat setelah sebelumnya Partai Golkar Banggai di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 telah melahirkan sosok figur termuda pada bursa Caleg Pileg 2024 yang kini terpilih sebagai wakil rakyat di DPRD Banggai.
Adalah Panji, figur muda yang kini baru berusia kurang lebih 20 tahunan ini merupakan harapan dari kaum gen z dan juga kalangan milenial. Dimana berkat dorongan dan dukungan dari kedua kelompok generasi itu, telah mengantarkan Panji menjadi satu-satunya figur paling muda dan kini berhak menduduki kursi di DPRD Banggai.
Seperti diketahui Panji merupakan kader Partai Golkar Banggai yang merupakan lokomotif politik pemenang Pemilu di Kabupaten Banggai. Artinya diantara kadernya yang menjadi Aleg itu semuanya berhak menduduki kursi Ketua DPRD Banggai.
Dalam poling yang beredar di berbagai platfrom medsos baik WA, fb, beredar bahwa responden banyak yang memilih figur muda ini layak sebagai calon Ketua DPRD Banggai. Hanya saja belum ada keterangan resmi Partai Golkar terkait poling yang beredar itu.
Lantas siapa figur yang paling pantas di tunjuk partai berlambang pohon rindang itu menduduki “kursi panas” ini?
Berbagai spekulasi terus berhembus di ranah publik Kabupaten Banggai. Ada beberapa aspek yang terwacana sebagai barometer untuk menjadi pertimbangan dari kalangan gen z dan milenial ini. Bahkan tidak hanya itu saja kalangan tua pun tak sedikit yang merespon jika kursi ketua DPRD Banggai harus di tempati kaum muda.
Olehya itu Golkar selaku partai pemenang pemilu yang juga berhak memegang palu sidang, tentu harus jeli melihat fenomena perkembangan zaman. Karena memang hari ini adalah era intelektual muda. Sebab tidak di pungkiri kalangan inilah yang lebih paham menguasai situasi perkembangan zaman dalam bingkai era digitalisasi saat ini.
Buktinya Wakil Presiden RI, Gibran Rakabumi pendamping Prabowo Subianto yang kini mendapat kegitimasi rakyat mayoritas untuk memimpin tanah air .
Awalnya Gibran sangat diragukan utamanya dari sisi pertimbangan kemampuan intelektual dan pengalaman. Sekalipun demikian ternyata sosok muda kalangan milenial dan gen z ini dapat merubah arah pemikiran subyektif itu. Ini terbukti setelah Partai Golkar Pusat secara resmi mengusungnya dan resmi menjadi Wapres, ternyata intelektualnya masih di anggap lebih rasional oleh publik di tanah air. Hal ini dibuktikan saat sosok muda ini menjawab sistimatis dan berbobot dalam debat kandidat Cawapres.
Jelas keputusan DPP Partai Golkar yang telah memberi kepercayaan mengusung Gibran itu tidak sia-sia, karena putusan politik ini merupakan langkah jeli yang tentu tidak lepas dari adanya responsif dalam melihat situasi arus bawah di era ini.
Untuk hal tersebut kalangan milenial dan gen z di Banggai berharap, kesempatan sama itu harus pula di terapkan Partai Golkar, agar kelak kursi Ketua DPRD Banggai diberikan kesempatan pada figur muda yang tidak lain wakil dari kaum milenial dan gen z yaitu, Panji.
Seperti dikemukakan Sekertaris Partai Golkar Banggai, Irwanto Kulap saat disambangi wartawan (25/23024) di Kantor DPRD Banggai. Dalam menunjuk pimpinan dewan ada mekanisme partai yang di lalui. Hal itu tentu mendasari pengkajian matang di internal dengan tahapan berjejang sesuai tata cara normatif yang berlaku di partai ini.
Namun sekalipun demikian dalam mekanisme itu ada juga yang di istilahkan putusan diskresi dan ini berlaku khusus yang dapat membatalkan putusan lain dalam mekanisme lazim.
Sekalipun diskresi itu merupakan hak istimewa pimpinan pusat, namun metodenya juga didasari dengan pertimbangan matang yang rasional. Makanya putusan bersifat diskresi itu tidak dapat di ganggu gugat dalam artian kader partai harus tunduk dengan keberadaanya.
Mendasari maksud dari pernyataan Sekertaris Golkar Banggai ini. jelas peluang Panji dapat berlaku sama dengan para seniornya. Namun yang menjadi pertanyaan kemudian, apakah Partai Golkar masih peduli dengan tekanan arus bawah dalam hal ini kaum milenial dan gen z ?. **/le