LUWUK – Seluruh industri migas nasional ditarget 1 juta barel per hari. Capaian itu harus final sampai tahun 2030.
“Sekarang tahun 2023 berarti tinggal 7 tahun lagi target harus dipenuhi. Data tahun 2022 capaian target sudah di angka 660 ribu barel per hari berarti kita masih punya gep 400 ribuan”, ujar Relation Security Comdev JOB Tomori, Visnu C Bhawono, Minggu (21/5/2023) di acara Roadshow Kelembagaan JOB Tomori bersama PWI Banggai di Hotel Swissbel Luwuk.
Lanjut dikatakan, sebenarnya kebutuhan nasional 1,5 juta barel per hari sehingga untuk pemenuhan kebutuhan itu Indonesia harus mengimport migas dari negara lain sendirinya negara harus menggerus APBN.
Secara ekonomis sektor migas masih menjadi penopang sebagai sumber pemasukan negara yang diandalkan. Namun disisi lain migas merupakan sumber daya alam terbatas sehingga pemanfaatanya harus dikelolah semaksimal mungkin agar dapat bermanfaat, salah satunya diharapkan bisa mungkin menggerakan sekaligus mendorong potensi sektor ekonomi lain diluar migas sehingga juga bisa memperkuat pendasi ekonomi bangsa saat sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui itu menipis.
Diaspek lain kata Visnu bahwa, pengelolaan industi migas ini ada kendala resiko produksi yang berkaitan dengan terjadi fulktuasi atau perubahan harga yang di sebabkan oleh mekanisme pasar atau dampak lainnya yang kemudian mempengaruhi naik turunya harga migas dipasar dunia.
“Makanya kalau dikita, harga dipasaran dunia naik yang hulu senang, karena kita pencari migas. Tapi yang hilirnya babak belur. Kalau harga turun yang hilir senang karena mereka menjual dengan harga importnya murah, tapi yang di hulu ketika menjual bisa nangis-nangis karena nilainya akan murah,” terangnya.
Jadi perlu ada keseimbangan harga antara hulu dan hilir. Itu hanya sekedar gambaran pada hal tehknis. Intinya industri migas ini merupakan tulang punggung ekonomi indonesia, demikian Visnu.
Seperti diketahui dalam acara roadshow ini turut dihadiri, Staf Senior Humas SKK Migas Kalimantan Sulawesi (Kalsul), Ary Bagus Pratomo, Area Administrasi Section Head JOB Tomori, Arfiandi Djafař bersama tim, serta Comdev Section Head JOB Tomori, Yudianto serta Ketua PWI Banggai bersaudara, Iskandar Djiada S.Sos beserta jajaran pengirus dan anggota PWI dan para jurnalis lain diluar PWI.
Rangkaian acara yang digelar bersama insan jurnalis Banggai ini juga dimanfaatkan sebagai ajang silstuhrahmi sekaligus dibarengi dengan kegiatan sosial, dimana pihak JOB Tomori bersama SKK Migas memberikan donasi kepada 50 orang anak panti asuhan.**