MOILONG – Suport Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), terhadap pengembangan usaha para petani sawah padi organik di Kecamatan Moilong Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah ternyata bukan sekedar isapan jempol belaka.
Justru terobosannya itu terus mengalami kemajuan yang berarti hingga kemudian menuai manfaat lebih bagi perkembangan taraf hidup petani sebagai penerima manfaat program.
Salah satu yang juga ikut menonjol yakni, pengembangan biogas melalui pemanfaatan limbah olahan alami yang diproduksi dalam lahan pekarangan para petani yang bersangkutan.
Kepada wartawan petani penerima manfaat program binaan JOB Tomori melalui Koordinator Kelompok Sumber Tani Lestari, Lamri menjelaskan, biogas adalah limbah organik seperti sampah biomasa, dan kotoran hewan yang diolah melalui sistim mekanis dan manual.
“Intinya berupa sistim pengolahan bakteri dari sampah dan kotoran sehingga dapat menghasilkan gas metan”, katanya.
Terjadinya metan itu karena dari hasil proses rangkaian perombakan bahan organik dalam kondisi bebas oksigen (metanogenik abaerobik-red).
Karena sifat gas metan mudah terbakar dari adanya perubahan, sehingga kemudian dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, ujar Lamri.
Ada banyak manfaat yang didapat dari proses tersebut yakni, untuk limbah gas nenjadi energi kompor rumah tangga.
Selain itu limbah padat dan cair digunakan untuk produksi kompos yakni pupuk tanaman. Sementara pupuk cair untuk pakan ikan dan makanan ternak.
Kalau kompos kata Lamri, selain digunakan sendiri, juga sebagiannya dijual.
Olehnya itu dengan adanya program tersebut, bagi mereka selaku petani, tentu sangat berterima kasih kepada JOB Tomori. Karena berkat dorongan dan dukungan pendanaan terhadap pembangunan sarana dan prasarana pengolahan biogas ini, sendirinya telah banyak mendatangkan asas manfaat yang sangat berarti.*/