“Setan Daka” Nampak di Tanjakan Lumba-Lumba

SOSOK mahluk gaib tinggi besar mirip raksasa dan berbulu lebat, menampakan diri di jalur jalan tanjakan Lumba-Lumba. Konon katanya oleh masyarakat setempat menyebutnya “Setan Daka” yang artinya setan besar.

Seperti diketahui jalan terjal yang menghubungkan Desa Lenyek Kecamatan Luwuk Utara menuju Desa Siuna Kecamatan Pagimana Kabupaten Banggai Sulteng ini, memiliki kemiringan kurang lebih 35 hingga 40 derajat, medan ini cukup terjal untuk dilalui sepeda motor ataupun mobil.
Sekalipun jalanya sempit dan menanjak serta diapit jurang terjal yang sering mengundang kecelakaan, namun oleh masyarakat tetap menganggap bahwa jalan ini merupakan jalur istimewa yang layak dilalui.
Bahkan tidak hanya masyarakat setempat saja menggunakan ruas jalan yang terkesan tidak diperhatikan pemerintah itu. Ternyata jalur maut ini daban hari digunakan oleh halayak umum yang hilir mudik dari dan ke wilayah Kecamatan Bualemo.
“Sekitar jam dua malam torang pulang dari bualemo pas ditengah tanjakan lumba-lumba torang pe trek sote mampu nae gunung”, ujar Rustam (55) dengan dialeg khas Luwuk.
Menurut karyawan perusahaan supplier sembako yang bertugas sebagai supir mobil truk box angkutan barang ini, saat mereka balik dari Kecamatan Bualemo, posisi mobil yang dikemudikanya sudah tidak bermuatan lagi karena baru selesai diturunkan di beberapa desa kecamatan tersebut. Jadi saat awal mobilnya menaiki jalur tanjakan Lumba-lumba  serasa enteng dan biasa-biasa saja.
Anehnya saat sampai di pertengahan jalur menanjak mobil mereka serasa berat seperti terisi muatan berbobot berat dan lambat laun tak bertenaga lagi mendaki di jalur maut itu. Saat mesin mobil ngos-ngosan ternyata terlihat jelas di sisi kiri dan kanan kaca sepion mobil ada penampakan kaki besar berbulu seperti raksasa.
“Depe posisi kira-kira macam ada baduduk akan torang pe oto”, jelas Rustam dengan dialeg khasnya.
Yang heranya saat teman disampingnya dimintakan turun untuk mengganjal roda mobil yang sudah tidak mampu lagi berjalan itu, dia tidak melihat penampakan apapun disamping kiri dan kanan mobil.
” Waktu baganjal oto sape taman te liat apa-apa di samping oto, nanti oto so taberenti rem tangan saya tarik. Baru saya liat dia tiba-tiba dia jatoh pingsan”, demikian bebernya.
Menurut sumber ini, saat melihat kejadian yang menimpa rekanya dan memastikan kendaraanya telah berhenti dengan aman dan diyakini tidak akan termundur ditanjakan, Rustam segera bergegas turun dari mobil dan memapah temanya yang pingsan itu masuk ke kabin ruang kemudi dan kemudian supir ini bergegas kembali menjalankan mobilnya.
“Ajaib memang, bagitu saya kase jalan ulang oto langsung barasa ringan nae ka atas”, jelas sumber ini lagi.
Setibanya mereka dipuncak tepatnya memasuki Desa Lenyek baru Rustam nenghentikan mobilnya untuk menyadarkan teman yang pingsan itu.
“Untung bae ada yang saya tau-tau sadikit  baobat orang yang kaget macam bagitu”, teranya.
Setelah temanya sadar kemudian dia menceritakan apa yang dilihatnya saat kejadian itu. Barulah diketahui kalau Indra sapaan akrab temannya itu twlah melihat sosok seram tinggi dengan badan yang berbulu sehingga menutupi raut wajahnya beranjak dari mobil yang sebelumnya didudukinya itu.
“Indra bilang dia ada baliat orang tinggi basar kon babulu-bulu macam kingkong ada sementara abis badudu akan torang pe oto. Ini sama deng yang saya liat pertama depe kaki di kiri kanan kaca spion tadi”, ujar sumber meyakinkan.
Memang kata Rustam saat dia memapah Indra rekanya yang pingsan itu masuk ke mobil, nampak bayangan besar seakan beranjak dari mobil truk box mereka yang diketahui belakangan adalah penampakan setan daka itu. Makanya setelah mobil kembali dijalankan, tenaganya sudah terasa ringan dan langsung lancar menjajal tanjakan Lumba-lumba.
Bagi Rustam ini merupakan kejadian pertama dialaminya selama dia menjalankan profesinya sebagai supir. Dia berharap agar hal mengerikan ini tidak terjadi pada rekan seprofesi lainya dan dia berharap bahwa bagi siapa saja perlu untuk selalu waspada dan konsentrasi serta banyak berdoa dalam setiap mengemudi, sehingga itu bisa terhindar dari hal-hal buruk dalam perjalanan, utamanya gangguan dari mahluk halus, yang tidak menutup kemungkinan muncul secara tiba-tiba di tenpat-tempat yang dianggap angker.*

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button