Temu Media, JOB Tomori Hadirkan Praktisi Migas Prof. Rudi Rubiandini

LUWUK – Management Joint Operating Body (JOB) Tomori bersama Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas), wilayah kerja Kalimantan – Sulawesi (Kalsul) menggelar temu media di Maleo Teras, Swissbell Hotel, Luwuk, Senin (13/12).
Dalam pertemuan kali ini, pihak JOB bersama SKK Migas wilayah Kalimantan Sulawesi (Kalsul) menghadirkan praktisi migas Prof. Rudi Rubiandini. Sosok yang menjadi pembicara ini merupakan tokoh publik yang memiliki rekam jejak baik dimana ia merupakan mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Indonesia Bersatu II dan juga sebagai kepala SKKmigas.
Agus Sudaryanto selaku Relation, Security, dan Comdev Manajer JOB Tomori saat mengawali sambutan pada kesempatan itu menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada publik tentang tata kelola hulu Migas di Indonesia dan tantangan kedepannya. Tentunya dengan pemberitaan yang tetap berimbang dari para awak media sebagai mitra kerja.
Selanjutnya pada kesempatan yang Sama, Faisal Abdi perwakilan SKK Migas wilayah kerja Kalsul dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut menyampaikan soal kedudukan SKK Migas berdasarkan UU No.22/2021 tentang Migas. Dimana sektor Migas itu dibagi menjadi dua kategori yakni hulu dan hilir.
“Hulu adalah kegiatan yang berintikan tentang eksploitasi dan eksplorasi, yakni mencari dan mengangkat minyak atau gas dari dalam perut bumi dan menjualnya, sedangkan Hilir berintikan kegiatan pengolahan minyak mentah dan gas bumi, menyimpan, mendistribusikan serta memperdagangkannya,” terangnya.
Lebih jauh Faisal menjelaskan, kegiatan Hulu Migas merupakan kegiatan pemerintah. Seluruh aset yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) merupakan Barang Milik Negara (BMN).
“Hal ini ditegaskan dalam aturan PMK140/PMK.06/2020 tentang pengelolaan barang milik negara hulu minyak dan gas bumi,” jelas Faisal selaku perwakilan SKK Migas wilayah Kalsul itu.
Menurut Faisal, dari 180 wilayah kerja yang ada di seluru indonesia ada 58 wilayah kerja di Kalimantan dan Sulawesi, yaitu 22 wilayah kerja sudah dalam proses eksploitasi, 26 wilayah kerja dalam proses eksplorasi konvensional dan CBM. Sementara 10 proses terminasi konvensional, CBM, MNK, menunggu kebijakan.
Sementara untuk capaian kinerja Hulu Migas per 31 September tahun 2021, kata Faisal penerimaan negara mencapai 131 persen.
“Status Lifting Minyak + Kondensat hingga Desember 2021 sebesar 71 .963 BOPD atau 97% dari APBN Kalsul 74.015 BOPD. Kemudian Status Lifting Gas Bumi hingga 31 Oktober 2021 sebesar 1.661.MMSCFD atau 106% dari APBN Kalsul 1.570MMSCFD. Kedepan kami dari SKK Migas menargetkan 1 juta Barrel per hari  tutur Faisal.
Mengakhiri sambutannya Faisal selaku perwakilan SKK Migas wilayah Kalimantan Sulawesi kepada wartawan agar saling mendukung dalam memberikan atau menyajikan informasi yang tepat mengenai Kegiatan Usaha Hulu Migas.
Usai melakukan petemuan dengan para wartawan, management Joint Operating Body (JOB) bersama Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas), melanjutkan dengan pemberian plaket kepada Ketua PWI Banggai, Iskandar Djiada sebagai bentuk penghargaan atas sinergitas insan pers didalam melakukan kontrol obyektif terhadap keberadaan investasi migas di daerah ini.* apry

Show More
Back to top button