Tito Karnavian Akui Haji Amir Lebih Kaya

TOILI – Tito Karnavian mengakui jika Bupati Banggai, Amirudin atau akrab disapa Haji Amir adalah pengusaha sukses dan memiliki kekayaan melebihi dia.
” Saya yakin jika pak bupati dapat memajukan pembangunan disini, apalagi dia orang bisnis, kaya raya lagi, bahkan kekayaanya melebihi saya”, ujar Tito dalam sambutan acara panen raya di Mentawa Toili Barat.
Seperti diketahui Kehadiran Menteri Dalam Negeri, Kamis (1/6) itu sekaitan dengan undangan khusus Bupati Banggai. Salah satu agenda kegiatannya bersama bupati ikut melangsungkan panen raya padi di wilayah transmigrasi ini.

Dalam kesempatan tersebut Toto memberikan motifasi kepada pemerintah daerah serta jajaran terkait yang membidangi pertanian dan masyarakat petani setempat, agar selalu mengedepankan rasa optimis dalam menekuni profesinya masing-masing, mengingat sumber daya alam yang dimiliki daerah ini begitu berlimpah sehingga sangat mendukung untuk pengembangan kemajuan di sektor pertanian.
“Saya yakin pak bupati yang banyak memiliki pengalaman bisnis ini akan dengan mudah menyelesaikan persoalan daerahnya”, terang menteri.
Walaupun kementerianya bukan merupakan leading sector yang membidangi pertanian, namun sekaitan menyikapi keluhan serta usulan petani, Tito Karnavian berjanji akan membantu mengkoordinasikan dengan kementrian terkait, agar apa yang menjadi usulan petani melalui pemerintah Kabupaten Banggai dapat diprioritaskan.
“Segera mengusulkan apa yang menjadi permintaan, buat tembusanya ke saya nanti saya akan membantu berkoordinasi dengan kementrian terkait agar usulannya di prioritaskan”, jelas Tito.
Seperti diketahui ada tiga hal penting yang menjadi harapan petani trans Mentawa Toili Barat ini, diantanya masih kurang alokasi pupuk bersubsidi kemudian sarana infrastruktur saluran pembuangan irigasi dan Alsintan pertanian berupa mesin tracktor multi fungsi yang dilengkapi alat pemanen sekaligus perontok gabah.

Sementara pada kesempatan yang sama
Bupati Banggai mejelaskan ke menteri bahwa selain potensi sektor pertanian, daerah ini juga memiliki sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui yakni Migas.
Menurut Amir, sekalipun daerahnya memiliki migas namun masyarakat baru bisa mencicipi hasil yang sedikit jumlahnya. Yang dinikmati baru program jaringan gas (Jargas) untuk melayani kebutuhan energi di rumah-rumah warga.
” Sekarang ini jatahnya baru 1500 jaringan. Sementara kami baru mengusulkan ke Kementrian SDM sejumlah 40 ribu, dengan angka itu mungkin jargas ini juga bisa dinikmati masyatakat yang ada di kota, sehingga kedepan tidak lagi bergantung pada pasokan LPG yang import”, demikian bupati.**