LUWUK SELATAN – Bupati Banggai diwakili Wakil Bupati Banggai H. Furqanudin Masulili menggelar rapat koordinasi (Rakor) terkait kelangkaan BBM diruang rapat Kantor Bupati Banggai, Selasa (16/11).
Rapat tersebut, untuk menyikapi kelangkaan BBM yang terjadi di sejumlah SPBU dalam beberapa hari terakhir hingga para konsumen mengantri panjang.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Banggai H. Furqanudin Masulili mempertanyakan penyebab terjadinya antrian kendaraan disejumlah SPBU.
Penjelasan Kepala Depot Pertamina Luwuk Yasin Al Kusosi yang didampingi dua orang stafnya mengaku sampai saat ini, stok di depot mencukupi.
“Stok untuk BBM sudah cukup untuk beberapa hari kedepan sedangkan permasalahan untuk pengisian jerigen sudah disampaikan kepada pemilik SPBU dalam menindak setiap pengisian,” jelas Kepala Depot Pertamina Luwuk, Yasin Al Kusosi..
Menurutnya, pihak pertamina sudah menyampaikan bahwa untuk pengisian jerigen khusus para petani/nelayan harus ada surat pengantar dari pemerintah desa atau lurah, terangnya.
Sementara, salah satu Pemilik SPBU Naser Himran juga menyatakan, jika permaslahan ini sering juga menimbulkan keributan antar petugas di SPBU dengan masyarakat pengguna.
“Tugas kita selaku pihak SPBU adalah melayani kepentingan masyarakat. Hanya saja masyarakat yang datang mengantri itu susah diatur,” ungkapnya.
Naser mencontohkan, ada mobil yang sama datang berkali-kali untuk mengantri di SPBU, begitu juga pembeli yang menggunakan jerigen dengan modus dibawah oleh orang yang berbeda dalam sehari.
“Nah ketika ini tidak dilayani akan menjadi permaslahan,” tuturnya.
Hal senada pun juga disampaikan Kabag Perekonomian Setdakab Banggai Hj Rohdiana, SE.
Menurutnya berdasarkan identifikasi bersama Dinas perdagangan, permasalahan kelangkaan BBM dan antrian panjang sudah berulang ulang kali terjadi. Sehingganya Ia menyarankan untuk mengatasi permasalahan tersebut butuh langkah kongrit.
Sementara Kepala Dinas Industri dan Perdagangan, Hasrin Karim menyampaikan bahwa, permasalahan yang terjadi saat ini adalah perlu adanya penjelasan dari pihak pertamina secara detail, karena kalau dilihat beberapa hari justru kelangkaan hanya terjadi pada hari Senin, Selasa dan Rabu dan pada hari minggu justru antrian tidak terlalu padat, ini disebabkan karena pengisian suplay pertamina ke SPBU tidak dilakukan pada hari minggu apakah ini merupakan SOP dari Pertamina atau memang ada aturan sendiri.
“Kalau memang ini SOP dari Pertamina kami juga tidak bisa mengintervensi”, tuturnya.
Selanjutnya, Irman Budahu dalam kapasitas sebagai Pengurus Forum Kewaspadaan Dini Kabupaten Banggai, juga meminta penjelasan dari pihak pertamina dan SPBU apa pokok permasalahannya. Karena jika stok BBM itu benar mencukupi di setiap SPBU lantas kenapa terjadi antrian kendaraan memanjang hingga membludak ke ruas jalan. Rasionalnya kalau stok ada tersedia, berarti aman dan tidak jadi permasalahan.
“Saran konkret saya perlu ada penegasan penegakan hukum termasuk terhadap operator nozel,” terang Irman.
Lebih lanjut, giliran Wakil Ketua 2 DPRD Kabupaten Banggai Samsulbahri Mang mengungkapkan, bahwa stok BBM sebenarnya sudah mencukupi. Sebab, 10.000 KL per hari tentunya sudah diukur pihak Pertamina. Figur yang akrab disapa Obama ini berujar, pada masa kepemimpinan Kapolres Banggai AKBP Moh Sholeh bahwa persoalan ini juga terjadi kemudian ditertibkan dan berhasil. Hanya saja, pasca kepemimpinan beliau justru kembali terjadi lagi.
“Saya kira tinggal pembenahan secara internal dan eksternal, saja,” ujar politisi Partai Golkar itu.
Sementara, Kapolres Banggai AKBP Yoga Priyahutama SH, SIK, MH mengindikasikan bahwa ada oknum yang bermain dalam persoalan ini.
“Hal ini saya kira memang ada permainan. Namun, sesuai instruksi Kapolri. Kita tidak bisa langsung melakukan upaya represif, namun tetap mendahulukan upaya preventif,” terang pimpinan Polres yang baru ini.*