LUWUK – Bawaslu telah menyusun strategi jitu guna mengevektifkan pelaksanaan Pemilu yang berkualutas di Kabupaten Banggai.
Itu dilakukan dengan mengsiagakan 1.708 personil untuk mekakukan pemantauan. Giat ini di juluki operasi fajar.
Hal ini dikemukakan Ketua Bawaslu Banggai, Ridwan, dalam kegiatan Sosialisasi dan Implementasi Peraturan dan Non Peraturan Bawaslu, Rabu (24/1/2004) di Hotel Swiss Belli Luwuk.
Kegiatan yang bertema, Perpecahan Kampanye Hitam (Blac Campaign) itu, menghadirkan utusan partai peserta pemilu dan kalangan media cetak/online.
Menurut Ridwan, sejumlah orang yang di libatkan itu akan dikondisikan pada saat masa tenang hingga saat pemilihan (voting day).
” Yang kami lakukan menjaga kondisi peta politik uang di masa tenang dan voting day”, terangnya.
Ini merupakan bagian dari finising strategi, karena selamanya boleh dikata tidak terjadi bentuk pelanggaran yang signifikan atau menonjol tajam. Sekalipun memang ada juga laporan dugaan pelanggaran, hal itu kini telah berproses, ujarnya.
Intinya di dua momen tadi yakni masa tenang dan voting day yang harus diperketat, karena selama ini indikasi pelanggaran sering terjadi dalam time schedule itu.
” Pokoknya semua jajaran bawaslu di lapangan semua, paling yang ada di kantor hanya kepala sekertariat saja”, demikian Ridwan.*/@le