Program Kerjasama Aisyiyah dan JOB Tomori di Dusun Pedalaman Makin Maju, Bupati Datang Menangis Terharu

BATUI SELATAN – Dikungan Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) terhadap program kerja sama dengan Pengurus Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banggai untuk masyarakat pedalaman Dusun Tombiobong Desa Maleo Jaya Kecamatan Batui Selatan, terus menampakan kemajuan yang signifikan.
Sebelumnya ke dua pihak ini melakukan pemberdayaan ekonomi melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman jangka pendek, memberikan bantuan alat pertanian dan melaksanakan program penanggulangan stunting yang hingga kini melibatkan pihak Universitas Hasanuddin Makassar dan yang terbaru adalah pembangunan sanitasi air bersih berjarak 2 kilometer dari sumber mata air ke rumah warga serta merampungkan bangunan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Bupati Kabupaten Banggai, Amirudin, Selasa (12/7/2022) kemarin, berkunjung ditempat tersebut untuk meresmikan gedung PAUD Aisyiyah dan sarana air bersih perpipaan Komunitas Adat Suku Loinang ini.
Program kerja Aisyiyah yang didukung kontraktor kerjasama hulu migas SKK Migas ini, hingga kini telah melakukan pembangunan kedua fasilitas umum tersebut sebagai bentuk komitment industri hulu migas yang beroperasi di wilayah Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai.
Dalam kesempatan sambutan Bupati Banggai Amirudin sempat terharu dan meneteskan airmata setelah sebelumnya orang nomor satu di bumi Babasal ini mendengarkan cerita pilu para guru sukarela yang tanpa pamrih intens memberikan pendidikan formal bagi anak usia sekolah di dusun pedalaman tersebut.
Saat itu para guru menceritakan bagaimana susahnya menuju tempat tersebut walaupun mereka harus menelusuri hutan yang penuh semak belukar dengan kondisinya jalan setapak yang belum dapat dilalui kendaraan.
Namun hanya karena tekat bulat pengabdian atas tanggung jawab prifesi mereka terus mengabdi bahkan merelakan diri untuk tinggal di pedalanan tersebut.
Sementara oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banggai, Drs. Sri Moxsa Djalumang, S.Pd,  memperjelas hidtori saat mereka mengintevensi dudun itu. Awalnya pada Tahun 2018 dia bersama organisasi otonom lainnya masuk dalam tim gugus tugas penanggulangan stunting bersama Pemda Banggai dan melakukan agenda bakti sosial.
Saat itu kata dia, mereka mencari desa sasaran yang kondisinya sangat parah, agar apa yang akan di lakukan nantinya memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.
Tibalah di dusun Tombiobong, dimana keadaan saat itu benar-benar terisolir, akses hanya jalan setapak dan di penuhi semak belukar, serta masyarakatnya masih menggunakan pakaian yang belum layak.
“Setelah berbaur dengan warga, begitu banyak yang harus dilakukan. Saat itu kami memutuskan keberadaan sekolah menjadi kebutuhan mendasar dan rencana ini disambut baik ibu-ibu yang siap menjadi relawan sebagai guru yang tidak menuntut upah.
Seiring perjalanan waktu kami mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk JOB Tomori yang memiliki komitment yang sama untuk memberdayakan masyarakat dengan membangun gedung PAUD yang lebih layak, termasuk pembangunan sarana air bersih yang saat ini sudah bisa di nikmati 35 rumah tangga Dusun Tombiobong,” ujar Ibu Inang, sapaan Sri Moxsa.
Mendengar penjelasan Ketua PD Muhamadiah Kabupaten Banggai, Bupati Banggai Amirudin Tamboreka, merasa terharu dan tak dapat membendung air matanya, hingga harus menjedah sambutannya beberapa menit.
“Luar biasa, mendengar penjelasan Ketua Aisyiyah membuat saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kalau kita bekerja dengan hati, maka kita tidak akan berfikir tentang apa yang kita dapatkan. Apabila saya berfikit tentang pendapatan, mungkin saya sudah berhenti jadi bupati, karena lebih banyak yang saya keluarkan dari pada yang saya dapatkan. Namun jangan berkecil hati, tuhan maha adil, mungkin hari ini kita tidak mendapatkan apa-apa, tapi coba merenungi setiap hari langkah kita bahkan setiap tarikan nafas kita, begitu banyak nikmat yang kita dapatkan,” terang Haji Amir, sapaan akrabnya.
Banyak orang kaya, tetapi mereka tidak bisa makan yang enak-enak, tapi bagi yang berjuang untuk kehidupan orang lain, begitu banyak nikmat yang  dirasakan, karena tidak semua orang bisa tergerak hatinya datang ke Tombiobong.
“Sebab harta yang kita miliki tidak akan pernah menjadi ukuran, tetapi pengabdian kita yang berguna untuk orang lain, itulah yang berguna untuk kita, karena sesungguhnya masih ada kehidupan sesudah mati, bebernya.
Dalam kesempatan ini Bupati Banggai juga memberikan bantuan untuk guru-guru yang telah bekerja sepenuh hati dan akan berusaha mengangkat mereka sebagai guru PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) karena ada kewenangan daerah untuk menentukan, termasuk memprioritaskan perbaikan jalan.
“Silahkan PD Aisyiyah menyusun perencanaan pembangunan micro hydro untuk pembangkit listrik dan memasukan proposal kepada Pemda Banggai. Pasti kita akan bantu,” tegasnya.
Sebagai industri hulu migas yang beroperasi di wilayah Kecamatan Batui Selatan dibawah pengawasan SKK Migas ungkap Field Senior Manager JOB Tomori, Abidzar Akman, terus berupaya menjalankan program yang bermanfaat untuk masyarakat melalui kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk Pemda Banggai dan PD Aisyiyah.
“Kedepan kami akan berusaha untuk mengajak industri hulu migas lainnya di Kabupaten Banggai agar bersama-sama memberikan manfaat yang lebih baik lagi untuk Komunitas Adat Terpencil Dusun Tombiobong,” tegas Abid, sapaan akrab Abidzar Akman.
Dementara Relation Security dan ComDev Manager JOB Tomori, Agus Sudaryanto, usai prosesi pengguntingan pita peresmian gedung PAUD kembali menambahkan bahwa, khusus di dusun Tombiobong, JOB Tomori bersama PD Aisyiyah juga telah bersama-sama melakukan pemberdayaan ekonomi melalui pemanfaatan lahan pekarangan dengan tanaman jangka pendek, bantuan alat pertanian dan melaksanakan program penanggulangan stunting melibatkan Unhas Makassar yang terus berjalan sampai dengan saat ini, serta pembangunan sanitasi air bersih yang berjarak 2 kilometer dari sumber mata air hingga ke rumah warga.
“Pembangunan sarana air bersih ini berdasarkan laporan dari konsultan Aisyiyah menggunakan pipa jenis HDPE ukuran 4 inc sepanjang 960 meter, kemudian pipa 3 inc sepanjang 672 meter dan pipa 2 inc untuk sambungan ke rumah warga sepanjang 660 meter, serta menghasilkan 253.296 liter perdetik, namun aktualnya hanya di gunakan 2,5 liter per detik untuk memenuhi 35 rumah tangga dusun Tombiobong, sehingga surplus air masih sangat melimpah yang kedepan bisa di gunakan warga untuk mengembangkan usaha budidaya ikan air tawar,” tutup Agus Sudaryanto.(***)

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button